Artikel Terbaru >

Mengapa Orang Jepang Tidak Mahir Berbahasa Inggris?

Mungkin kebanyakan orang sudah mengetahui bahwa sebagian besar orang Jepang tidak begitu mahir untuk berbicara dalam berbahasa Inggris, meskipun sebagian besar dari mereka pernah mengecap pendidikan bahasa Inggris selama enam tahun. Enam tahun? Betul! Bisa Anda bayangkan sendiri bahwa setiap siswa SMA di Jepang, jika mereka diberi kosa kata bahasa Inggris, mereka akan dengan mudah melawatinya. Tapi mengapa mereka tidak begitu mahir untuk berbicara dalam bahasa Inggris?

Pada artikel ini akan akan diulas mengenai beberapa alasan mengapa orang Jepang tidak mahir berbahasa Inggris. 

Alasan Akademis Mengapa Orang Jepang Tidak  Mahir Berbahasa Inggris


1. Tidak adanya dukungan yang memadai untuk belajar.

Ini bukanlah mengisyaratkan bahwa metode penerjemahan tata bahasanya yang tidak bekerja, melainkan tidak adanya dukungan yang memadai ke arah tersebut. Di Jepang siswa sekolah hanya mendapatkan pelajaran seminggu sekali dengan waktu kurang dari satu jam, itu pun jika mereka beruntung. Pelajaran yang dimaksud adalah pelajaran mengenai tata bahasa dan kosa kata bahasa Inggris. Siswa-siswa disana sebenarnya punya pemahaman banyak akan kata-kata dan sedikit pengetahuan mengenai tata bahasa bahasa Inggris, namun mereka tidak memiliki contoh bagaimana menggunakan hal-hal tersebut dalam tindakan keseharian mereka. Selain itu juga tidak adanya program membaca, tidak adanya peluang untuk percakapan atau presentasi serta tidak adanya jadwal untuk menyaksikan pertunjukan atau tayangan berbahasa Inggris. Di Jepang, hampir semua film-film asing yang ditayangkan di televisi sudah di alih bahasakan ke bahasa Jepang.

2. Kelas yang sangat terkontrol

Sedemikian ketatnya kontrol yang dilakukan dalam sebuah ruangan kelas, menjadikan sebuah ruangan kelas layaknya sebuah penjara mini bagi para siswa. Mereka menutup segala hal yang berbau asing. Sebuah kondisi untuk menciptakan situasi kelas di mana bila seorang guru berbicara, maka semua siswa harus menyimak dengan tenang. Sebenarnya, situasi yang demikian ini juga berlaku bagi sekolah-sekolah di seluruh dunia, namun lain hal dengan situasi kelas di Jepang, dimana semua siswa-siswa dituntut untuk senantiasa tertib dalam menyimak hanya kepada semua yang diajarkan oleh guru mereka.

3. Tidak adanya kesempatan untuk latihan

Meskipun sekolah-sekolah di Jepang semua siswanya belajar bahasa Inggris, namun mereka sama sekali tidak bisa menerapkan pengetahuan mereka tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa untuk dapat berbicara bahasa asing membutuhkan keterampilan dan latihan yang tekun, bukan hanya informasi. Ada perbedaan besar antara mengetahui apa yang harus dilakukan dan benar-benar mampu melakukannya. Jadi, siswa-siswa sekolah di Jepang tidak memiliki banyak kesempatan untuk melatih kemampuan mereka berbahasa Inggris.

Alasan Budaya Mengapa Orang Jepang tidak bisa Berbahasa Inggris


1. Diam merupakan respon dapat diterima di Jepang

Orang-orang disana diizinkan berlalu begitu saja tanpa perlu berbicara. Bahkan, mereka dianjurkan untuk tidak berbicara. Jepang memupuk sebuah masyarakat yang tertutup rapat. Tak seorang pun menginginkan Anda untuk melakukan sesuatu yang tidak semestinya, seperti mengatakan apa yang ada di pikiran Anda. Sejak kecil, mereka ditanamkan untuk tidak terlalu menonjolkan ucapan saja. Bagi mereka lebih baik diam ketimbang berbicara tanpa ada realisasi dari yang dibicarakannya tersebut.

2. Orang Jepang pada umumnya tidak mengerti bahwa bahasa Inggris sebuah pilihan, tapi merupakan sesuatu yang penting

Mayoritas orang-orang di Jepang melihat segala hal hanya dengan huruf, kalimat dan ucapan-ucapan dalam bahasa Jepang saja. Hal ini dikarenakan oleh sebab segala hal yang berbau asing di Jepang telah dialihkan ke bahasa mereka yaitu bahasa Jepang. Sehingga sebagian besar dari mereka lebih menganggap bahasa merekalah yang harus dikuasai, meski mereka sadar bahwa bahasa asing seperti bahasa Inggris merupakan bahasa yang penting.
 

Asal Usul Gunung Fujiyama Di Jepang


Gunung Fuji adalah gunung keabadian atau orang Jepang menyebutnya Fuji san (san berarti gunung, khusus untuk menyebut gunung Fuji) merupakan gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan Prefektur Shizuoka dan Yamanashi. Ketinggian gunung Fuji adalah 3.776 M. Gunung ini adalah simbol bagi negara Jepang selain bunga sakura.

Dibalik keindahan panoramanya Fujiyama memiliki legenda cerita yang menarik. Dikisahkan pada jaman dahulu kala hidup sepasang kakek nenek di desa terpencil. Pekerjaan sang kakek adalah sebagai penebang bambu. Pada suatu hari ketika sang kakek akan menebang bambu, ia melihat bambu yang bercahaya seperti emas. Karena penasaran, maka sang kakek memotong bambu tersebut dan ternyata di dalam bambu itu ditemukan anak perempuan yang kira-kira tingginya 9 cm.


Sang kakek kemudian membawa anak perempuan itu pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, kakek memberi tahu nenek dan mereka akhirnya memberi nama anak itu Kaguya. Setelah merawat Kaguya, setiap kakek pergi ke gunung untuk menebang bambu, di dalam bambu tersebut pasti ditemukan emas. Kehidupan merekapun menjadi makmur berkat Kaguya.

Tak terasa putri Kaguya tumbuh menjadi sosok putri yang sangat cantik sampai kecantikannya itu tersebar ke seluruh pelosok negeri. Banyak orang-orang dari kalangan berada sampai pajabat kerajaan ingin mempersunting putri Kaguya, tetapi entah mengapa putri Kaguya menolak lamaran mereka. Putri Kaguya memikirkan cara untuk menolak lamaran mereka dengan menyuruh membawa barang-barang yang mustahil adanya.

Siapa yang berhasil membawa barang-barang yang diinginkan sang putri, maka dia akan menerima lamaran salah satu dari mereka. Barang-barang tersebut diantaranyaadalah mangkuk suci sang Buddha, kalung yang terbuat dari bola mata naga, kipas bercahaya dan lain-lain. Para lelaki itu datang dengan membawa barang yang diminta, namun semua barang yang dibawa itu palsu karena barang yang diminta putri Kaguya tersebut mustahil ditemukan di bumi ini.

Malam bulan purnamapun akan segera datang. Sambil memandang bulan, putri Kaguya menangis dalam kesedihan. Kakek dan nenek merasa khawatir kenapa putri kesayangannya merasa sedih. Akhirnya pada tanggal 8 Agustus, putri Kaguya menyampaikan perasaannya kapada kakek dan nenek. Ia mengaku bahwa sebenarnya ia berasal dari bulan dan harus kembali ke bulan saat bulan purnama tiba. Putri Kaguya sedih karena harus meninggalkan kakek dan nenek yang dicintainya. Karena tidak mau kehilangan putri Kaguya, maka kakek dan nenek berusaha mempertahankan putri Kaguya saat sang putri dijemput oleh utusan bulan untuk kembali ke bulan. Namun usahanya itu sia-sia. Akhirnya putri Kaguya pergi menuju bulan.


Sebagai kenang-kenangan dan tanda terima kasih, putri Kaguya memberi Fushi no kusuri (Obat hidup kekal) kepada kakek dan nenek yang selama ini merawatnya. Sayangnya, kakek membakar obat itu karena ia merasa meskipun bisa hidup abadi dengan meminum obat itu, tanpa ada Kaguya di sisi mereka apalah artinya. Kakek membakar obat itu di atas puncak gunung tertinggi di Jepang. Gunung tempat sang kakek membakar obat itu kemudian diberi nama Fushi no yama (gunung abadi), dan gunung itu sekarang dikenal dengan nama Fujiyama.

Unik, Rumah Gelandangan di Jepang Pakai Tenaga Surya

Gelandangan di Jepang, walau dengan ekonomis sulit dan menderita, masih bisa kreatif. Apa buktinya?

Tahun 2004 silam terbit sebuah buku Rumah Nol Yen. Sesuai judul, buku ini membahas rumah-rumah yang dibangun dengan biaya seminim mungkin oleh para gelandangan di Tokyo, Osaka, dan Nagoya. Buku ini ditulis oleh Kyohei Sakaguchi, seorang arsitek Jepang.
 
mnn.com
Bagaimana dan apa yang menggerakkan Sakaguchi menulis buku tersebut? Pada tahun 2000, arsitek Kyohei Sakaguchi berjalan melintasi kampung gelandangan di pinggiran sungai Tokyo, Jepang. Saat mengamati rumah-rumah di daerah kumuh tersebut, Sakaguchi tertarik dengan sebuah rumah yang unik. Ya, rumah tersebut dilengkapi panel tenaga surya.

Setelah menyelidiki, ternyata gelandangan yang tinggal di dalam rumah mini ini pernah bekerja untuk perusahaan kamera. Dia telah mengenal cara kerja elektronika. Dengan membuat panel tenaga surya, maka listrik yang dihasilkan bisa menyalakan TV dan radio sebagai penghibur dalam rumah.

Rumah ini memang kecil. Tapi, dibuat dengan baik oleh orang yang masuk kategori "tunawisma". Interior rumah mini ini dibuat dari kayu. Atapnya dibuat dari kardus. Dia menutupi sisi rumah dengan lapisan vinil biru yang lebar. Barang-barang persediaannya diletakkan di bawah lantai.

Rumah ini tidak terhubung dengan jalan. Dia hanya menaruhnya di jalan.

"Dia mengatakan kepada saya bahwa rumah ini pernah bisa mengapung di atas air. Rumah ini juga dapat menjadi kapal!" ujar Sakaguchi kepada Neatorama.

Wah, kreatif juga ya gelandangan di Tokyo ini :-)

Pandangan Orang Jepang Mengenai Budaya Orang Indonesia

Prof Nagano, staf pengajar Nihon University memberikan kuliah intensive course dalam bidang Asian Agriculturedi IDEC Hiroshima University.

Beliau sering menjadi konsultan pertanian di negara-negara Asia termasuk Indonesia. Ada beberapa hal yang menggelitik yang beliau utarakan sewaktu membahas tentang Indonesia:


1.Orang Indonesia suka rapat dan membentuk panitia macam-macam.


Setiap ada kegiatan selalu di rapatkan dulu, tentunya dengan konsumsinya sekalian. Setelah rapat perlu dibentuk panitia kemudian diskusi berulang kali,saling kritik, dan merasa idenya yang paling benar dan akhirnya pelaksanaan tertunda-tunda padahal tujuannya program tersebut sebetulnya baik.

2. Budaya Jam Karet

Selain dari beliau, saya sudah beberapa kali bertemu dengan orang asing yang pernah ke Indonesia. Ketika saya tanya kebudayaan apa yang menurut anda terkenal dari Indonesia dengan spontan mereka jawab :
Jam Karet! Saya tertawa tapi sebetulnya malu dalam hati.Sudah sebegitu parahkah disiplin kita?


3. Kalau bisa dikerjakan besok kenapa tidak (?)

Kalau orang lain berprinsip kalau bisa dikerjakansekarang kenapa ditunda besok? Saya pernah malu juga oleh tudingan Sensei saya sendiri tentang orang Indonesia. Beliau mengatakan, Orang Indonesia mempunyai budaya menunda-nunda pekerjaan.

4. Umumnya tidak mau turun ke Lapangan


Beliau mencontohkan ketika dia mau memberikan pelatihan kepada para petani, pendampingnya dari direktorat pertanian datang dengan safari lengkap padahal beliau sudah datang dengan work wear beserta sepatu boot.
Pejabat tersebut hanya memberikan petunjuk tanpa bisa turun ke lapang, kenapa? Karena mereka datangnya pakai safari dan ada yang berdasi. Begitulah beliau menggambarkan orang Indonesia yang hebat sekali dalam bicara dan memberikan instruksi tapi jarang yang mau turun langsung ke lapangan.


Saya hanya ingin mengingatkan bahwa kita sudah terlalu sering dinina- bobokan oleh istilah indonesia kaya,masyarakatnya suka gotong royong, ada pancasila,agamanya kuat, dan lain-lain.Dan itu hanyalah istilah,
kenyataannya bisa kita lihat sendiri.

Ternyata negarakita hancur-hancuran, bahkan susah untuk recovery lagi, mana sifat gotong royong yang membuat negara seperti Korea, bisa bangkit kembali. Kita selalu senang dengan istilah tanpa action. Kita terlalu banyak diskusi,saling lontar ide, kritik, akhirnya waktu terbuang percuma tanpa action. Karena belum apa-apa sudah ramai duluan.

Kapan kita akan sadar dan intropeksi akan kekurangan-kekurangan kita dan tidak selalu menjelek-jelekkan orang lain? Selama itu belum terjawab kita akan terus seperti ini, menjadi negara yang katanya sudah mencapai titik minimal untuk disebut negara beradab dan tetap terbelakang disegala bidang. Mudah-mudahan pernyataan beliau menjadi peringatan bagi kita semua, terutama saya pribadi agar bisa lebih banyak belajar dan mampu merubah diri untuk menjadi yang lebih baik.



sumber

3 Hal yang Terlewat Mahal di Jepang


Kita tahu bahwa Jepang memang terkenal sebagai negara dengan biaya hidup yang tinggi. Tapi tampaknya beberapa hal sengaja dijual kelewat mahal disana. Berikut adalah 3 hal yang dianggap terlalu mahal oleh para turis asing yang sedang berkunjung ke Jepang…


1. Makan di Restoran




Meskipun ada banyak restoran menawarkan harga yang wajar karena krisis ekonomi, banyak turis mengatakan bahwa makan di restoran Jepang kelewat mahal. Keluhan utamanya adalah bahwa porsi yang dihidangkan terlalu kecil, sehingga harga totalnya akan lebih mahal bagi mereka yang biasa makan banyak.


2. Buah Melon
Disini, buah melon (dari kota Yubari) pernah terjual dengan harga 2,5 juta yen atau sekitar Rp. 250 juta. Hampir semua turis asing terkejut bukan main ketika melihat sepasang buah melon yang dijual dengan harga antara 10.000 sampai 30.000 yen.
Ternyata orang Jepang menganggap bahwa buah melon adalah buah eksklusif yang sangat cocok untuk diberikan sebagai hadiah kepada atasan, klien besar atau orang tua.

3. Tiket Bioskop
Mau nonton film di Jepang? Sebagai turis, sebaiknya gak usah. Harga rata-rata tiket bioskop di Amerika Serikat adalah $7,95 (sekitar Rp. 70.000). Di Indonesia, tiket bioskop dijual antara Rp. 35.000 sampai Rp. 50.000. Di Jepang, kita harus membayar minimal 1.800 yen atau sekitar Rp. 180.000 untuk sekali nonton.
Yup, itu adalah 3 hal yang menurut para turis kelewat mahal di Jepang. Sebenarnya ada banyak harga barang di Jepang yang dijual kelewat mahal, tapi karena mereka jalan-jalan sebentar, hanya itu yang mereka ingat dengan jelas. Apalagi yang melon itu.

Baju Robot Super Telah Dibuat Di Jepang Yang Memungkinkan Anda Memakainya

Ingat film seri fantasi yang menggambarkan manusia berubah menjadi robot berkekuatan super? Pada saat perubahan dari manusia biasa ke manusia super ada semacam jubah atau baju super yang bisa memberi pemakainya kekuatan super. Baju Ini Mengikuti Gerakan Manusia Melalui Sinyal Listrik Di Kulit
Baju Robot Super Telah Dibuat Di Jepang Yang Memungkinkan Anda Memakainya
Begitu juga baju robot yang satu ini. Istilahnya yang pas mungkin baju, karena bisa dipakai seperti baju yang melapisi tubuh manusia. Baju robot ini cukup serba guna: dapat membantu para pekerja untuk mengangkat beban yang berat, hingga membantu orang yang mengalami kelumpuhan untuk dapat bergerak.
Baju Robot Super Telah Dibuat Di Jepang Yang Memungkinkan Anda Memakainya
Baju Robot Ini Bisa Membantu Manunisa Mengangkat Beban Berat Tanpa Harus Mengeluarkan Tenaga
Baju robot ini adalah karya para ilmuwan dari salah satu universitas di Jepang.
Baju Robot Super Telah Dibuat Di Jepang Yang Memungkinkan Anda Memakainya
Baju seberat 15 kg bertenaga baterai yang bisa mendeteksi gerakan otot melalui sinyal listrik yang ada pada permukaan kulit manusia, sehingga dapat mengikuti gerakan yang diinginkan penggunanya. Dengan bantuan baju robot ini, pemakainya bisa mengangkat beban 100 kg tanpa mengeluarkan tenaga.


sumber 

Video Kontes Naki Sumo, Kontes Bayi Menangis di Jepang


Di berbagai belahan dunia, terdapat tradisi yang unik dan berbeda-beda saat menyambut ke datangan seorang bayi di dalam keluarga. Berbagai prosesi acara pun dilakukan demi untuk mendo'akan bayi mereka.


Yang menarik, tidak jarang tradisi dan kebiasaan yang dilakukan untuk itu terkadang terdengar aneh.


Di Jepang, ada sebuah tradisi menarik yang dilakukan sebagian warganya untuk mendo'akan bayi mereka. Seperti yang dilansir Boldsky.com, tradisi tersebut dinamakan Naki Sumo atau sebuah kontes bayi menangis.

Festival tangisan bayi di Jepang merupakan kontes untuk balita. Para pegulat Sumo menggendong bayi di tangan mereka dan memandangi bayi itu sampai menangis. Ketika bayi menangis, ibu dari anak berdoa untuk kesehatan bayi mereka.

Bayi yang menangis dengan suara keras dan lantang akan terpilih sebagai pemenang kontes bayi menangis. Festival tradisional ini telah berusia 400 tahun. Setiap tahun lebih dari 100 bayi berpartisipasi dalam festival Naki Sumo. Para ibu membawa bayi mereka ke festival ini untuk mendapatkan berkat Tuhan dan melawan roh jahat. Saat bayi diambil oleh pegulat sumo, seorang wasit berkostum tradisional berdiri di samping mereka. Wasit mencatat durasi tangisan dan berdoa untuk kesehatan si Bayi.


Berikut Video Kontes Naki Sumo, Kontes Bayi Menangis di Jepang:





Naki Sumo dirayakan dengan rasa sukacita dan keyakinan bahwa bayi yang menangis paling keras adalah anak yang sangat diberkati. Ada pepatah dipercaya oleh orang Jepang, "Bayi menangis tumbuh lebih cepat". Jadi, bayi yang menangis yang paling diberkati dan menerima berkat-berkat besar dari Tuhan dan akan menjadi sehat.


sumber 

Video Jepang Wujudkan Transformer Dunia Nyata


Seorang pakar robot dari Jepang bernama Kenji Ishida bekerjasama dengan JS Robotics membangun Transformer betulan, meski dalam skala kecil. Ada 22 motor servo yang memungkinkan Transformer buatan Ishida ini berubah bentuk secara otomatis.


sumber 

20 Kebiasaan Jepang yang Aneh bagi Orang Indonesia

Di dunia ini terdiri dari berbagai macam negara, dan setiap negara memiliki budaya, negara satu dengan yang lainnya memiliki budaya yang berbeda-beda. begitu pula dengan negara jepang dengan negara indonesia yang warganya memiliki kebiasaan yang berbeda. ada kebiasaan orang indonesia yang dianggap ane bagi orang jepang dan begitu sebaliknya. namun postingan kali ini membahas tentang 20 Kebiasaan Jepang yang Aneh bagi Orang Indonesia :

Flag-Pins-Japan-Indonesia


Berikut adalah 20 Kebiasaan Jepang yang Aneh bagi Orang Indonesia :


>1. Kalau naik mobil berdua, si penumpang akan cenderung duduk di
bangku belakang, bahkan walaupun status mereka berdua setara. Di
Indonesia, kalau naik mobil berdua, selama status kedua orang tersebut relatif setara, maka penumpang akan duduk di depan bersama supir (Dipo S - 13/01/09)


Di Jepang, jika penumpang satu orang saja (kecuali pengendara),
orang yang duduk di depan adalah orang akrap dengan pengendara saja.
Misalnya temannya akrap, pacarnya, isterinya (atau suaminya) dan keluarganya.
Kalau tidak begitu akrap, enggang duduk di depan walaupun setara.


> 2. Cara menyatakan rasa nyaman terhadap makanan yang dihidangkan
oleh penjamu adalah dengan megeluarkan bunyi:sendawa (bahasa Jawa:
Gelegeken, bahasa Sunda Ateb), suara berasal dari desakan di dalam dada dan keluar melalui tenggorokan sambil mulut terbuka atau tertutup. Bagi kita itu kurang etis dan tidak menyenangkan, tetapi bunyi itu amat ditunggu oleh penjamuya, pertanda si tamu merasa enak dan nyaman, yang dtunjukkan dengan cara demikian. 
(Anwari Doel Arnowo-13 jan. 2009)


Sama sekali tidak benar. Ini bukan kebiasaan Jepang. Tentu saja di Jepang sandawa tidak etis. Anda dapat dari mana informasi yang sangat salah seperti ini ?


> 3. Jika telah memberikan sesuatu (entah itu berupa jasa atau pun
barang) ia kan mengharapkan ucapan 'terima kasih' tidak cukup hanya sekali, tetapi beberapa kali, bahkan ketika keesokan harinya atau beberapa hari kemudian saling berjumpa kembali, ia akan mengharapkan si penerima jasa/barang akan kembali mengungkit kebaikan tersebut dan mengucapkan lagi ucapan terima kasih dan menyatakan betapa sangat berharganya jasa/barang tersebut. (Diana Nugroho - 14/01/09)


Hal ini tergantung orang dan situasi.


> 4. Ia akan juga membungkuk sopan berkali-kali ketika berbicara di
telepon terutama dengan seseorang yang lebih senior/tinggi kedudukannya seolah-olah ia tengah berbicara langsung berhadapan dengan lawan bicara. 
(Diana Nugroho - 14/01/09)


Ya, ya, saya sendiri merasa aneh. Tetapi tanpa sengaja membungkuk jika menyebut "arigatou gozaimasu".
Ini sudah disebut jouken hansha (Conditioned Response, apa namanya dlm bhs Indonesia ?)


> 5. Ia akan meregangkan tubuh (terutama para lelaki) di kantor /di
saat senggang dan meregangkan kaki, menyatukan jemari seolah-olah tengah memegang stik golf dan mengayunkan tubuh seolah sedang memukul bola golf.
Bila ia pemain baseball ia akan menggerakkan tubuhnya seolah-olah tengah mengangkat kaki dan mengayunkan tangan melemparkan bola dengan jemarinya.
(Diana Nugroho - 14/01/09)


Ini juga tergantung orang. Tetapi meregangkan tubuh siapapun melakukan, terutama lelaki.
Para wanita meregangkan tubuh di kamar kecil. 
Orang Indonesia tidak meregangkan tubuh ?


> 6. mendorong kepala seseorang dengan tangan sepertinya dianggap
biasa oleh mereka, yang bagi kita adalah perbuatan kurang ajar / kurang sopan.
coba perhatikan acara2 terutama acara komedi di tv jepang. 
(Susy Nataliwati - 14/01/09)


Tentu saja mendorong kepala orang di Jepang juga dianggap tidak sopan.
Tetapi mengusap kepala anak tidak dianggap tidak sopan. Biasa-biasa saja.


> 7. kebiasaan curhat kalau mabuk sepertinya dimaklumi oleh org
jpg. profesor bisa bersikap atau bercerita apa aja kalau lagi mabuk
bahkan di depan mahasiswa2nya. bahkan bisa2 ketiduran di stasiun. 
(Susy Nataliwati - 14/01/09)


Tentu saja alkohol berkhasiat menjadi relaks otak dan saraf. 
Wajar saja jika mabuk menjadi curhat. Kami menjadi akrap sambil minum.


> 8. semua orang baca komik (manga) baik tua muda laki perempuan... 
......kalau kita kan komik untuk konsumsi anak2.
(Susy Nataliwati - 14/01/09)


Memang di Indonesia komik adalah konsumsi untuk anak-anak.
Akan tetapi di Jepang lain. Komik Jepang sudah sampai kedewasaan.
Ada komik untuk dewasa. Saya sendiri sudah usia 52 tahun, saya suka membaca komik.
Tentang hal itu silakan membaca tulisan saya
"Kedalaman Dunia Manga Jepang"


> 9. kebiasaan tidak mandi pagi (paling mandi koboi)...berbeda dgn
kita yang hidup di negeri tropis.(Susy Nataliwati - 14/01/09)


Ini juga tergantung orang. 
Para wanita muda suka pakai shower pada pagi (sebelum pergi ke kantor/sekolah).


> 10. menyimpan sampah dapur di kulkas kalau belum waktunya buang
sampah dapur ( lain hari lain sampah yg dibuang)
 (Susy Nataliwati - 14/01/09)


Tidak mungkin. Kalau ada orang seperti itu, sangat sedikit.

> 11. menyapa setiap berpapasan walaupun tidak kenal
(ohayo..konnichiwa. .)  (Fasty Yanti - 14/01/09)


Biasanya kalau tidak kenal, tidak menyapa.


> 12. kalau sedang berfikir dan kita tungguin dihadapannya selalu
bersuara ssssttt,,ssssttt. . (seperti saat kita makan kepedesan)
 (Fasty Yanti - 14/01/09)


Tergantung orang.


>13. Kalau makan ramen, walaupun masih panas, ramennya harus dimakan cepat-cepat, kalau dingin nanti gak enak lagi, katanya, terus makan mienya harus disedot dan harus berbunyi, "shhhhp", begitu juga waktu menghirup kuahnya, harus berbunyi, ini sebagai ungkapan rasa enak.
(M.Surya 14/01/09)


Memang kami berbunyi jika makan mie (ramen, soba dan udon dll.).
Tetapi ini cara makan mie, bukan ungkapan rasa enak.
Jika menghirup kuahnya, kalau berbunyi tidak etis.


>14. Walau dimusim panas, tetap kalau malam berendam di ofuro yang
panasnya bisa sampai 40 derajat lebih.(M.Surya 14/01/09)


Karena terasa enak.
Berendam dalam air panas berkhasiat mnghilangkan stres dan kecapaian.
Kalau berendam dalam air dingin, terasa tidak enak. 


>15. Walau sesama anggota keluarga, tetap mengucapkan salam, ohayou,
oyasuminasai(M.Surya 14/01/09)


Tergantun orang.


>16. Ketika menjelang malam di sana terutama di stasiun keretanya
banyak pria yang muntah-muntah ada yang di bantalan sepur, bahkan
di ujung-ujung stasiun, saya tahu pasti dia mabok berat dan ini sangat
mengganggu pemandangan bahkan ada yang tiduran saja di jalanan!
waktu itu saya hanya naik JR yamanote tidak tahu yang subway
bagaimana.
(danny_y0307 - 15/01/09)


Ya....betul. Sangat sebal. Mengapa mereka minum banyak sampai begitu ?
Menurut pengalaman saya, kalau kondisi kesehatan tidak baik mudah
mabuk berat. Biasanya tidak apa-apa, tetapi jika kondisi badannya 
tidak baik walaupun minum sedikit samapi mabuk berat 
sehingga tanpa sengaja muntah.
Akan tetapi mungkin Korea dan Tiongkok juga sama dengan Jepang.
Mungkin tidak terbatas pada Jepang.


>17. ketika saya perhatikan cara menghitung uang kembalian dari kasir
orang jepang memiliki cara yang khas, kalau saya tidak lupa, seperti
dilipat dulu ditangan mereka dan dihitung ulang di depan saya
(danny_y0307 - 15/01/09)


Ini cara periksa uang kembalian agar tidak terjadi kesalahan.


>18. orang Jepang setelah selesai kerja atau sekolah, saya lihat kok
seperti tidak ada keinginan pulang, mereka kebanyakan nongkrong di
cafe, shooping, karoke , dll katanya sih kalau pulang mereka bosan.
(danny_y0307 - 15/01/09)


Tidak terbatas pada orang Jepang. 
Tidak ada orang Indonesia yang tidak mau pulang dan nongkrong di warung ?


>19. orang Jepang sangat suka sekali pergi ke taman hiburan terutama
Disney sehingga Disney di Jepang katanya yang paling untung dari
semua Disney dan mereka datang hanya untuk foto2 menyaksikan
parade yang tiap season berubah, membeli merchandise baru.
(danny_y0307 - 15/01/09)


Tergantung orang, ada yang suka, ada yang tidak suka.
Memang Disney Land di Tokyo paling untung dari semua Disney Land.
Karena Disney Land Tokyo dekat dari Tokyo yang kota populasinya besar, dan orang Jepang suka membeli omiyage (oleh-oleh).
Saya sendiri lebih suka menonton film dan kunjungi kebun binatang.


>20. HP orang Jepang mungkin hampir semuanya, pasti diberi aksesori
yang kawaii2 bahkan HP para pria sekalipun mereka tidak malu
memakainya!
(danny_y0307 - 15/01/09)
Ya, betul. Para wanita muda maupun tua hampir semua menghiasi HPnya, tidak sedikit para pria tua juga memakai aksesori yang simpel.

sumber 

10 Rahasia Sukses Orang Jepang

[imagetag] 
Apa sajakah sikap-sikap orang Jepang yang bisa kita contoh biar bisa sukses kayak bangsa mereka ?? Nah kali Ini unik aneh akan memberikan tips-tips nya
Berikut adalah 10 rahasia Sukses orang Jepang :

1. Kerja Keras

Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan "agak memalukan" di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk "yang tidak dibutuhkan" oleh perusahaan.

2. Malu

Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena "mengundurkan diri" bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.

3. Hidup Hemat
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.

4. Loyalitas
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.

5. Inovasi
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.

6. Pantang Menyerah


Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal darinegara lain termasuk Indonesia . Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo . Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen) . Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan saya akan kupas lebih jauh tentang ini

7. Budaya Baca

Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.

8. Kerjasama Kelompok
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa "1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok" . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan "rin-gi" adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam "rin-gi".

9. Mandiri

Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka "meminjam" uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.

10. Jaga Tradisi & Menghormati Orang Tua
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini.

Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.

Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata "tidak" untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena "hai" belum tentu "ya" bagi orang Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

Jepang Ajari Indonesia Atasi Kemacetan

imgIndonesia adalah negara dengan perkembangan yang relatif cepat. Alhasil, kemacetan pun jadi momok menakutkan baik saat ini ataupun masa depan. Jepang pun mengajarkan Indonesia untuk mengurai kemacetan berbasis teknologi.

Intellegent Transport System Office, Road Bureau Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism Japan, Takashi Nishio menjelaskan sejarah penguraian masalah lalu lintas yang dilakukan Jepang dengan mengandalkan teknologi yang ada.

"ITS (Intellegent Transport System) dirancang untuk menyatukan orang, jalan dan kendaraan agar menyelesaikan masalah-masalah lalu lintas jalan seperti kemacetan lalu lintas, kecelakaan lalu lintas dan kerusakan lingkungan," paparnya dalam seminar ITS di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (28/6/2012).

Untuk itu, sistem navigasi yang memantau jalanan pun menurut Nishio harus diperluas agar informasi jalan bisa didapat secara cepat dan bisa diinformasikan ke pengguna jalan agar masalah tidak bertumpuk.

Berbagai teknologi pun juga diterapkan. Selain sistem navigasi serta ruang kontrol yang sudah mereka bangun sejak 1973, berbagai alat seperti 1.900 detektor kendaraan, 2.300 CCTV pemantau jalan, 10 anemometer dan 1.900 telepon darurat mereka pasang.

Informasi yang dikumpulkan itu lalu disalurkan melalui sistem navigasi di mobil dan variable massage boards agar masyarakat dapat memilih jalan yang lebih lancar. Informasi pun disebar ke radio, televisi dan website hingga aplikasi di smartphone.
Jadi titik jalan macet, kecelakaan yang sedang dalam penanganan, pembangunan infrastruktur jalan atau pemblokiran jalan dapat diketahui langsung oleh masyarakat dan mereka pun menghindarinya dan mencari jalan alternatif.

Sistem masuk tol pun menurut Nishio harus diperbaharui. Dia menuturkan kalau di Jepang pembayaran tol dipungut secara elektronik. Jadi, mobil tidak perlu antri ketika masuk tol.

Dengan sistem itu, Nishio mengatakan kalau hampir semua kemacetan di gerbang tol sudah hilang dari seluruh Jepang. Efek positif lain, emisi CO2 berkurang 220.000 ton per tahun karena kemacetan di gerbang tol hilang.

Sementara itu, JICA Economic Infrastructure Departement Senior Advisor for Traffic and Transportation Nobuyuki Tsuneoka mengatakan Jepang siap membantu Indonesia mengatasi masalah lalu lintas yang ada.

JICA menurut Tsuneoka sudah bekerja sama membantu banyak negara seperti Vietnam, India, Sri Lanka, Filipina dan Brasil.

Untuk Indonesia, pihaknya menurut Tsuneoka siap membantu mulai dari membuat master plan ITS, tenaga ahli hingga pelaksanaan proyek tersebut.

Melihat hal itu, Kepala Sub Direktorat Standarisasi Kualitas Layanan dan Harmonisasi Standard, Direktorat Standarisasi Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Mochamad Hadiyana sepakat kalat teknologi haruslah digunakan untuk mengurai masalah lalu lintas yang ada di Indonesia.

Teknologi menurutnya dapat digunakan dalam berbagai hal misalnya untuk pengendalian jumlah kendaraan di jalan, manajemen lalu lintas, sistem informasi jalan untuk turis, pengelolaan transportasi baik umum maupun pribadi, pengelolaan keadaan darurat, layanan pembayaran elektronik hingga sistem pendukung pejalan kaki.

"Potensi dan manfaat yang ditawarkan dengan penerapan ITS sangat besar, terutama di bidang keselamatan jalan, pengurangan kemacetan dan terkait kehilangan produktivitas," lugasnya.


sumber

Makan Siang Kreatif Ala Orang Jepang

Para ibu di Jepang saat ini makin kompetitif dalah hal kuliner, dan hal ini dapat dilihat melalui kotak makan siang anak-anak mereka.
Kyaraben (karakter di kotak makan siang) adalah nama yang diberikan untuk seni membuat bekal makan siang yang ekstrim. Dimana, bola nasi, sushi, salad dan buah dibentuk menjadi karakter kartun seperti Hello Kitty atau SpongeBob Square Pants, atau berbagai jenis hewan.





sumber

Mesin penjual otomatis aneh yang hanya ada di Jepang

Bukan Jepang namanya apabila tidak mempunyai ide untuk menelurkan suatu inovasi baru walaupun terkadang aneh. Namun suatu inovasi baru kebanyakan memang bermula dari sesuatu yang aneh pada awalnya. Apabila Anda pernah pergi ke Jepang atau hanya sekedar melihat keindahan negara Jepang dari televisi atau media cetak atau online, maka pasti Anda terkadang melihat suatu mesin yang berdiri di pinggir-pinggir trotoar.

Jepang adalah suatu negara yang menginginkan segala hal dilakukan dengan praktis. Seperti contohnya dalam hal jual beli. Banyak mesin penjual otomatis yang tersebar di seluruh Jepang. Tidak hanya di kota-kota besar saja, mesin penjual otomatis atau yang biasa disebut Jidohanbaiki ini juga terdapat di desa-desa bahkan di tempat yang terpencil sekalipun.

Kebanyakan mesin penjual otomatis yang terdapat di jalanan Jepang hanya menjual rokok dan minuman kaleng panas dan dingin saja, namun ternyata di negara yang dijuluki negara matahari terbit ini juga mempunyai beragam mesin penjual otomatis yang aneh-aneh. Tidak hanya menjual benda mati saja, mesin penjual otomatis tersebut juga menjual makhluk hidup. Di bawah ini terdapat beberapa daftar mesin penjual otomatis aneh di Jepang.
Mesin penjual otomatis: Lobster
Jidohanbaiki

Mesin penjual otomatis: Bunga
Jidohanbaiki

Mesin penjual otomatis: Buku porno
Jidohanbaiki
Mesin penjual otomatis: Celana dalam
Jidohanbaiki
Selain mesin penjual otomatis di atas, masih terdapat beberapa mesin lain yang tidak kalah aneh. Apabila di Jepang, mesin penjual otomatis sangat menjamur dan terdapat di mana-mana, kapan giliran Indonesia mempunyai mesin seperti di Jepang yang juga terdapat di mana-mana?

Kumpulan Cerita Rakyat Jepang yang Paling Terkenal

Mendengar kata Jepang, apa sih yang ada di pikiran sobat (selain miyabi)??? budaya jepang? karya seni origami? hantu jepang? tokoh kartun? Yak ! banyak sekali hal yang menarik di negara sakura tersebut, dan berikut adalah hal yang gak kalah menariknya, yaitu kumpulan cerita rakyat Jepang yang terkenal.


1. Urashima Taro



Seorang nelayan bernama Urashima Tarō menolong seekor penyu yang sedang disiksa sekawanan anak-anak. Sebagai rasa terima kasih telah ditolong, penyu mengajak Tarō berkunjung ke Istana Laut. Dengan menunggang penyu, Tarō pergi ke Istana Laut yang ada di dasar laut.

Di sana, Tarō bertemu putri jelita di Istana Laut yang bernama Putri Oto. Bagaikan mimpi, Tarō ditemani Putri Oto selama beberapa hari. Hingga akhirnya Tarō ingin pulang. Putri Oto mencegahnya, tapi tahu usahanya akan sia-sia. Putri Oto memberinya sebuah kotak perhiasan (tamatebako), dan berpesan agar kotak tidak dibuka. Dengan menunggang seekor penyu, Tarō tiba kembali di kampung halamannya. Namun semua orang yang dikenalnya sudah tidak ada. Tarō merasa heran, lalu membuka kotak hadiah dari Putri Oto. Asap keluar dari dalam kotak, dan seketika Tarō berubah menjadi seorang laki-laki yang sangat tua.

Menurut perhitungan waktu di dasar samudra, Tarō hanya tinggal selama beberapa hari saja. Namun menurut waktu di daratan, Tarō pergi selama 700 tahun.


2. Momotarō

 

Di zaman dulu kala, hiduplah seorang kakek dan nenek yang tidak punya anak. Ketika nenek sedang mencuci di sungai, sebutir buah persik yang besar sekali datang dihanyutkan air dari hulu sungai. Buah persik itu dibawanya pulang ke rumah untuk dimakan bersama kakek. Dipotongnya buah persik itu, tapi dari dalamnya keluar seorang anak laki-laki.

Anak itu diberi nama Momotarō, dan dibesarkan kakek dan nenek seperti anak sendiri. Momotarō tumbuh sebagai anak yang kuat dan mengutarakan niatnya untuk membasmi raksasa. Pada waktu itu memang di desa sering muncul para raksasa yang menyusahkan orang-orang desa. Momotarō berangkat membasmi raksasa dengan membawa bekal kue kibidango. Di tengah perjalanan menuju pulau raksasa, Momotarō secara berturut-turut bertemu dengan anjing, monyet, dan burung pegar.

Setelah menerima kue dari Momotarō, anjing, monyet, dan burung pegar mau menjadi pengikutnya. Di pulau raksasa, Momotarō bertarung melawan raksasa dengan dibantu anjing, monyet, dan burung pegar. Momotarō menang dan pulang membawa harta milik raksasa.


3. Kintaro

Kintaro adalah tokoh cerita rakyat Jepang berupa anak laki-laki bertenaga superkuat. Ia digambarkan sebagai anak laki-laki sehat yang memakai rompi merah bertuliskan aksara kanji emas. Di tangannya, Kintaro membawa kapak (masakari) yang disandarkan ke bahu. Ia juga kadang-kadang digambarkan sedang menunggang beruang.

Cerita Kintaro dikaitkan dengan perayaan hari anak laki-laki di Jepang. Kintaro dijadikan tema boneka bulan lima yang dipajang untuk merayakan Hari Anak-anak. Orang tua yang memajang boneka Kintaro berharap anak laki-lakinya tumbuh sehat, kuat, dan berani seperti Kintaro. Selain itu, Kintaro sering digambarkan menunggang ikan koi pada koinobori.

Cerita Kintaro konon berasal dari kisah masa kecil seorang samurai bernama Sakata Kintoki dari zaman Heian. Menurut legenda, ibunya adalah seorang Yama-uba yang hamil akibat perbuatan dewa petir Raijin. Kisah lain mengatakan, ibunya melahirkan bayi Kintaro dari hasil hubungannya dengan seekor naga merah.


4. Issun Bōshi

 

 

Menurut cerita Issun Bōshi yang umum diketahui orang, pasangan suami istri lanjut usia yang tidak punya anak memohon kepada Sumiyoshi no Kami agar diberi anak. Permintaan mereka dikabulkan, dan lahir seorang anak yang tinggi tubuhnya hanya 1 sun (ukuran panjang yang setara dengan 3 cm). Anak itu ternyata tidak mau besar-besar, dan tingginya tetap 3 cm sehingga diberi nama Issun Bōshi yang berarti "biksu satu sun".

Pada suatu hari, Issun Bōshi ingin menjadi samurai. Ia pergi ke Kyoto membawa pedangnya berupa sebatang jarum, dan berlayar dengan perahu dari mangkuk kayu yang didayung dengan sebilah sumpit. Di Kyoto, ia diterima bekerja oleh sebuah keluarga yang tinggal di rumah besar dan mewah. Ketika putri dari keluarga tersebut ingin pergi ke kuil, Oni bermaksud menculiknya. Issun Bōshi berkelahi dengan Oni untuk melindungi sang putri. Oni menelan tubuh Issun Bōshi. Bagian dalam perut Oni ditusuk-tusuk oleh Issun Bōshi. Oni yang merasa kesakitan meminta Issun Bōshi untuk berhenti menusuk-nusuknya. Oni menyerah dan memuntahkan kembali Issun Bōshi.

Oni melarikan diri ke gunung setelah meninggalkan sebuah palu ajaib. Palu itu disebut Uchide no Kozuchi yang bisa mengabulkan permintaan atau mengeluarkan uang bila diayunkan. Issun Bōshi menggunakan palu ajaib untuk mengubah tubuhnya menjadi seukuran laki-laki dewasa. Issun Bōshi menikahi sang putri dan hidup bahagia selamanya. Mereka berdua bisa mendapat makanan enak dan uang berlimpah hanya dengan mengayunkan palu ajaib.


5. Oni

 

Shuten Dōji adalah oni yang kabarnya tinggal di Provinsi Tamba. Ia juga digambarkan memiliki tanduk dengan rambut merah di kepala yang tumbuh menjadi satu dengan kumis, janggut, cambang, dan alis. Tangan dan kakinya seperti tangan dan kaki beruang. Walaupun demikian, orang mulanya tidak tahu sosok oni yang sebenarnya. Pada mulanya, oni adalah sosok yang tidak terlihat, dan berasal dari kata "onu". Ia kadang-kadang digambarkan sebagai pria tampan atau wanita cantik yang suka memangsa laki-laki atau perempuan muda yang sedang diingininya. Gambaran tentang oni yang sekarang diketahui orang diperkirakan bercampur dengan sosok raksasa.

Oni dalam cerita rakyat sering digambarkan berkulit merah dengan rambut pirang atau coklat tua. Sosok oni diperkirakan berasal dari penampilan bajak laut yang datang dari perairan sekitar Rusia. Kulit mereka yang putih menjadi merah setelah terbakar matahari. Penduduk setempat yang belum pernah melihat orang asing mengira mereka adalah oni.


6. Tamamo-no-mae

 

Tamamo-no-Mae adalah figur legendaris dalam mitologi Jepang dan cerita rakyat Jepang. Di Otogizoshi, kumpulan prosa Jepang ditulis selama periode Muromachi. Ia dikatakan sebagai wanita paling cantik dan pintar di Jepang. Tubuh Tamamo-no-Mae secara misterius baunya selalu enak, dan pakaiannya tidak pernah kotor. Tamamo-no-Mae tidak hanya cantik, tetapi ia juga bijaksana. Walaupun usianya hanya berusia dua puluh tahun, tak ada pertanyaan yang tidak dapat ia jawab. Tamamo-no-Mae adalah sesosok Kitsune (rubah).

Inilah Warung Angkringan Di Jepang

Yatai yang dalam bahasa jepang berarti stand, booth, warung kaki lima, atau bisa di sebut juga warung angkringan dalam bahasa jawa (sego kucing / HIK –> HIdangan Istimewa Kampung). yang setelah di amati, ternyata banyak kesamaan antara Yatai jepang dan warung Angkringan di sini
Inilah Warung Angkringan Di Jepang
Yatai adalah warung makan yang biasanya beraktifitas di musim semi di pinggir2 jalan, dan biasanya berjualan pada sore hari dan tutup pada malam hari atau bahkan biasanya ada yang sampai subuh.Yatai ini bisa ditemukan hampir di semua daerah di Jepang, namun Prefektur Fukuoka (pulau Kyushu) menjadi tempat yang paling terkenal akan Yatai ini. Ada lebih dari 150 Yatai di seluruh kota, dengan konsentrasi tertinggi di kabupaten Nakagawa dan Tenjin terletak di pusat,umumnya di dekat eki (stasiun subway)

Makanan yang mereka jual biasanya makanan tradisional Jepang, bir dan sake. makanan yang biasa mereka sajikan adalah Yakitori, Sushi, Yakiniku, Agemono, Oden dan Hakata Ramen yang merupakan makanan kebanggaan bagi masyarakat di Fukuoka. Ada juga yang hanya buka saat matsuri (festival), Kita juga bisa nemuin yatai mura (kampung yatai)

Makan di Yatai ini menjadi sebuah alternatif yang bagus daripada makan di restoran apabila memperbandingkan harga, karena makan di yatai ini relatif lebih murah dibandingkan dengan makan di restoran
Inilah Warung Angkringan Di Jepang
Yatai menawarkan suasana yang sangat berbeda bila makan di restoran, bersifat lebih santai dan membaur sesama konsumen lainnya yang penat sehabis bekerja seharian

Bagaimana dengan tingkat kebersihan makanan nya?..jangan khawatir,karena yatai ini sudah mendapat izin mengenai kebersihannya dari pemerintah kota setempat


sumber
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2012 Bakapedia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger